Banyuwangi – Puncak arus balik Lebaran 1445 Hijriah melalui Pelabuhan Ketapang diprediksi terjadi mulai Minggu (14/4) hingga hari ini (15/4).

Untuk itu, Satlantas Polresta Banyuwangi bersama Basarnas dan pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang melakukan pemantauan dari udara menggunakan helikopter untuk memonitor lokasi di Banyuwangi yang berpotensi menjadi penyebab kemacetan.

Dari data produksi ASDP Ketapang, tercatat 41.725 orang, 5.920 kendaraan roda dua, dan 4.280 kendaraan roda empat yang menyeberang ke Bali dari Pelabuhan Ketapang pada Sabtu hingga pukul 24.00.

Sedangkan dari arah sebaliknya, wisatawan yang berlibur ke Pulau Dewata juga mulai berbondong-bondong kembali ke Jawa.

Tercatat ada 33.138 penumpang, 1.934 kendaraan roda dua, dan 4.416 kendaraan roda empat yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk.

Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi mengatakan, sejak Minggu pagi pihaknya sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti PT ASDP dan Basarnas untuk mengantisipasi kepadatan pada arus balik. Termasuk dengan melakukan pemantauan dari udara.

”Kami cek titik mana yang perlu direkayasa. Hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) diprediksi ada peningkatan arus balik Lebaran. Baik dari sisi Jawa ke Bali maupun sebaliknya,” ujarnya.

Amar menuturkan, pihaknya akan menempatkan personel untuk melakukan rekayasa lalu lintas.

Selama ini kemacetan dan kepadatan di kawasan Pelabuhan Ketapang terjadi karena ribuan kendaraan yang masuk ke Banyuwangi dan akan menyeberang ke Bali dibiarkan masuk ke pelabuhan secara bersamaan. Dampaknya, terjadi overcapacity.

Dengan pemantauan udara, Amar menyebut, pihaknya bisa mengecek titik mana saja yang perlu direkayasa.

Sehingga, tidak terjadi penumpukan kendaraan. Apalagi, kepadatan tidak hanya terjadi di pelabuhan saja, tapi juga di jalan raya.

Pada puncak arus balik, Amar memprediksi ada 10 ribu sampai 20 ribu kendaraan yang masuk ke Banyuwangi untuk menyeberang ke Bali.

Selain rekayasa di jalan raya, pihaknya juga akan memanfaatkan lima daerah penyangga (buffer zone) untuk mengurai kendaraan agar tidak menumpuk di pelabuhan.

”Semoga dengan buffer zone tidak ada kemacetan sampai selesai Operasi Ketupat. Apalagi, besok (hari ini) batas terakhir pembatasan kendaraan sumbu tiga,” tegas Amar.

Sementara itu, PT ASDP Ketapang menerapkan kebijakan untuk tetap menerima semua tiket penyeberangan, meskipun sudah hangus akibat melewati jam operasional.

Hal itu dilakukan demi kelancaran penyeberangan dari arah Ketapang ke Gilimanuk.

General Manager (GM) PT ASDP Ketapang Syamsudin mengatakan, pihaknya terus mengimbau kepada pengguna jasa penyeberangan untuk membeli tiket minimal sehari sebelum menyeberang.

Sehingga, tidak terjadi kepadatan akibat pembelian tiket secara bersamaan.

Syamsudin menambahkan, pihaknya memberikan kelonggaran kepada penumpang yang tiketnya hangus akibat terjebak kepadatan kendaraan saat arus balik.

Sehingga, mereka tetap bisa menyeberang meskipun waktu di tiket penyeberangan sudah terlewati.

”Kami melihat kondisi di lapangan. Tapi, jika memungkinkan kami minta pemudik bisa membeli tiket satu hari sebelumnya,” kata dia.

Terkait dengan arus balik, mantan GM ASDP Batam itu mengatakan bahwa pihaknya sudah siap untuk mengaktifkan semua armada di Pelabuhan Ketapang.

Termasuk memanfaatkan pelabuhan darurat Bulusan untuk bongkar muat kendaraan dari Ketapang dan Gilimanuk.

Kantong parkir di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Dermaga Bulusan juga bisa digunakan saat terjadi peningkatan jumlah kendaraan.

”Tapi kita lihat arus balik ada kemungkinan tidak serentak seperti arus mudik. Apalagi, ada kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH) sehingga ada spare waktu lebih panjang. Jadi, tidak menumpuk di satu hari. Kami terus memantau kondisi real time di lapangan,” pungkas Syamsudin.

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Kabidhumas Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim