Purbalingga – Seorang pelajar kelas 5 SD berinial FW (11) dilaporkan tewas karena tersambar petir di Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Peristiwa ini terjadi saat korban sedang bermain bersama teman-temannya, Sabtu (30/3) sore.
Kapolsek Kutasari, Iptu Heru Riyanto menjelaskan, saat kejadian korban yang berjenis kelamin laki-laki ini sedang berjalan bersama temannya di jalan setapak area persawahan desa setempat.

“Peristiwa terjadi sekira jam 15.30 WIB di jalan setapak area persawahan Dusun Penampang, Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga,” kata Heru dalam siaran persnya, Minggu (31/3/2024) pagi.

Dari keterangan rekannya berinisial A (12), sebelum kejadian korban bersama empat teman lainnya bermain di sekitar lokasi. Kemudian karena cuaca menjadi mendung mereka berinisiatif untuk pulang ke rumah.

“Tiba-tiba petir menyambar pohon kelapa di pinggir jalan,” terangnya.

Menurutnya, sambaran petir ini juga mengenai korban. Ujung atas pohon kelapa juga langsung berasap. Selain itu, pohon pisang di sebelahnya ikut terkena sambaran mengakibatkan pohon roboh.

“Menurut saksi, korban yang saat itu berada di bawah pohon kelapa, langsung tergeletak dengan posisi telentang kepala menghadap ke atas,” jelasnya.

Kejadian yang tiba-tiba membuat teman korban terkejut. Mereka langsung berteriak minta tolong hingga ada warga yang datang. Korban yang kondisinya tidak sadar kemudian dibawa pulang oleh seorang warga ke rumahnya.

“Selanjutnya korban dibawa ke rumah tenaga kesehatan desa untuk diperiksa,” ungkapnya.

Saat itu kondisi korban membutuhkan penanganan intensif hingga dirujuk ke rumah sakit. Namun nahas sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Warga langsung melapor ke Polsek Kutasari. Mendapat informasi tersebut petugas kepolisian dan tim Inafis Polres Purbalingga langsung melakukan pemeriksaan di TKP. Selanjutnya bersama dokter dari Puskesmas Kutasari melakukan pemeriksaan jenazah.

“Hasil pemeriksaan dokter terdapat sejumlah luka bakar akibat sambaran petir. Pada bagian dahi, leher dan dada korban. Selain itu hidung mengeluarkan darah,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono